MakanKemana.com – Arief Muhammad membuka rumah makan Padang Payakumbuah yang viral. Pada Mei 2022, kreator konten Arief Muhammad hebohkan publik karena menentang cara makan nasi Padang pakai sendok. Menurutnya ini akan menghilangkan esensi makan nasi Padang sesungguhnya Tak berselang lama, dirinya ditunjuk Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy sebagai duta nasi Padang. Arief Muhammad atau akrab disapa Armuh kemudian bertekad mempromosikan nasi Padang lebih serius. Pegawai di Payakumbuah 80% adalah orang asli Sumatera Barat. Untuk chef utamanya, ibu-ibu asal Bukittinggi yang selalu masak bahan-bahan segar.
Ada 3 bahan utama yang didatangkan langsung dari Sumatera Barat untuk menjamin keautentikan rasa menu. Berasnya adalah beras Solok. Beras ini unik karena tampilannya seperti beras pera yang bulirannya terpisah-pisah, namun teksturnya cukup lembut dan empuk ketika digigit. Lalu ada cabe dari Padang, yaitu cabe yang pedasnya nggak bikin tenggorokan dan perut panas. Cabe digunakan dalam hampir semua lauk di sini. Kelapa juga tak ketinggalan dibawa dari Sumatera Barat. Kelapa yang diambil santannya punya rasa gurih kelapa yang khas dan bakal mengeluarkan minyak ketika dimasak.
Puluhan lauk tersedia di sini dengan rata-rata harga Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribuan per buah. Ikan Salai seharga Rp 12 ribu, yang dibawa langsung dari Sumatera Barat. Olahan ikan asap ini diberi bumbu balado dengan irisan cabe-cabe merah yang menggiurkan. Ikan salai punya tekstur liat saat dirobek, namun terasa empuk dan kenyal ketika digigit. Aroma dan rasa ‘smoky’ langsung tercecap begitu ikan ini mendarat di mulut. Selain rasa ‘smoky’, cita rasa daging ikannya sendiri cenderung tawar, gurih renyah saja. Dendeng Batokok seharga Rp 25 ribu, juga jadi menu jagoan di sini. Tersedia dalam pilihan bumbu cabe merah/lado merah dan cabe hijau/lado ijo. Dendeng dibakar langsung di depan area rumah makan.
Lauk-lauk Minang ini paling enak ‘dijodohkan’ dengan nasi hangat seharga Rp 9 ribu per porsi dan pelengkap Sayur Kapau Rp 10 ribu, daun singkong rebus Rp 8 ribu, dan sambal hijau Rp 8 ribu. Sayur kapaunya terdiri dari irisan kacang panjang dan kol.
Rasanya kurang afdol kalau tak mencicipi rendang saat ke Payakumbuah. Bumbu yang membalutnya tebal dengan warna hitam gelap dan jejak minyak oranye di sekitarnya. Bongkahan dagingnya kokoh, namun empuk ketika dirobek pakai tangan. Terlihat juga serat-serat daging yang jelas. Rendangnya dimasak tanpa minyak, tapi memakai santan dari Sumatera Barat yang ketika dimasak mengeluarkan minyak alami. Daging dimasak bisa 5 sampai 8 jam untuk mendapat tekstur dan rasa yang diinginkan. Jejak rempahnya cukup pekat, namun lebih dominan rasa gurih santan yang membalutnya. juga mencicipi ayam gulai yang kuahnya bikin ngiler karena kental berwarna kuning pekat. Tekstur gulainya pekat dan berempah dengan rasa kemiri langsung tercecap begitu diseruput. Daging ayamnya lembut dan empuk sehingga enak dimakan sampai ke tulang-tulangnya. Menu ini bisa jadi pilihan untuk pencinta ayam.
Payakumbuah juga menyediakan Telur Barendo seharga Rp 20 ribu untuk para pencinta telur dadar. Dibuat dengan 2 telur bebek, rasa gurihnya yang nikmat cocok dijadikan pendamping nasi hangat dan sambal. Puas makan nasi Padang, saatnya segarkan tenggorokan pakai 2 minuman andalan di sini. Kopi Milo, Rp 20 ribu memadukan dua minuman favorit yaitu kopi hitam dan susu cokelat Milo. Rasa kopinya lebih dominan dibanding Milo, pekat nikmat. Jangan lupa ada Teh Talua, Rp 10 ribu) yang merupakan minuman tradisional Sumatera. Dibuat dari teh hitam, telur ayam omega, dan susu kental manis.
Tungguin aja Payakubuah buka di kota kamu.